Ini memang sedikit terlambat, karena sebenarnya HUT TNI sudah lewat di 5
Oktober kemarin -lebih tepatnya sebenarnya karena saya
lupa, :p. Hingga sore ini, tanpa sengaja saya mendengar Iwan Fals menyanyikan lagu ”Serdadu”
dari komputer lipat yang terputar acak dari playlist. Dan tiba-tiba saya jadi teringat: bahwa saya
adalah anak dari seorang serdadu. :)
Saya masih ingat beberapa tahun yang lalu, saat saya dan
ayah sedang berdiskusi tentang upacara 17 Agustus yang saya lakukan di kantor kemarin pagi. Saya
ceritakan pada ayah bahwa pendiri perusahaan tempat saya bekerja saat ini
adalah seorang purnawirawan TNI. Dan dengan alasan itu,
kantor kami selalu rutin melakukan upacara bendera di hari kemerdekaan. Hingga
saat gilirannya itu tiba, ayah berkomentar: “Hei, Nak. Mungkin kau tak kan percaya kalau saya katakan bahwa seorang
tentara seperti kami memiliki rasa yang lebih intim pada negara ini, mungkin sedikit aneh memang, hahaa”. Saya ikut tertawa
mendengarnya, sekedar berpura-pura paham saja sebenarnya. :p
Atau sekarang hal yang lain lagi saja. Di 5 Oktober kemarin,
saat melihat sekilas berita di internet tentang Iwan Fals yang memberikan bibit
pohon pada salah seorang tentara saat dia selesai manggung di markas TNI. Saya lihat
di foto itu, Bang Iwan tertawa lebar sambil menyandang gitarnya yang terlihat
hampir jatuh ke samping kirinya. Sesaat saya tercenung melihat foto itu. Meski saya tak membaca
lengkap beritanya, tapi sepertinya saya berani bertaruh bahwa dia pasti
menyanyikan lagu ini di acaranya tadi –tebakan yang mudah, :D. Lantas saya bicara sendiri di dalam hati tentang orang bergitar miring ini: “Hah, orang ini sepertinya memang sedikit lebih pandai merasakan realita
dari orang-orang kebanyakan. Dia seorang seniman yang baik” :)
***
“Serdadu” – Iwan Fals
Isi kepala di balik
topi baja
Semua serdadu pasti
tak jauh berbeda
Tak peduli perwira,
bintara atau tantama
Tetap tentara
Kata berita gagah perkasa
Apalagi sedang kokang
senjata
Persetan siapa saja
musuhnya
Perintah datang
karangpun dihantam
Serdadu seperti
peluru
Tekan picu melesat
tak ragu
Serdadu seperti
belati
Tak dirawat tumpul
dan berkarat
Umpan bergizi oh
titah bapak mentri
Apakah sudah
terbukti?
Bila saja masih ada
buruknya kabar burung
Tentang jatah prajurit
yang dikentit
Lantang suaramu otot
kawat tulang besi
Susu telur kacang ijo
extra gizi
Runtuh dan tegaknya
keadilan negri ini
Serdadu harus tahu
pasti
Serdadu baktimu kami
tunggu
Tolong kantongkan
tampang serammu
Serdadu rabalah dada
kami
Gunakan hati jangan
pakai belati
Serdadu jangan mau
disuap
Tanah ini jelas meratap
Serdadu jangan lemah
syahwat
Nyonya pertiwi tak sudi melihat!
Cikarang, 13 Oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar