Kamis, 16 Mei 2013

n g a w u r


Beberapa kawan sering berkomentar kalo saya terlalu banyak bicara ngawur. Bahkan (mungkin) pacar saya sendiri sering berpikir kalo saya ngawur, haghaghag. Tapi memang benar, saya (secara sadar) sesekali (atau beberapa kali, :D) bicara acak tanpa arah seperti gerak brown di fisika. Tapi saya pikir itu bagus untuk perkembangan cara saya berpikir, improvisasi pemecahan masalah, pemecah “fokus yang keterlaluan” hingga bisa mengganggu fokus itu sendiri. Saya pikir begitu.

Tapi juga terkadang, saya ngga ngawur kok (walaupun terdengarnya begitu, :p). Saya kadang berpikir, orang-orang  sedang tidak sesuai dengan ritme berpikir saya saja. Dan memang kadang saya sedikit malas menjelaskan tahapan berpikirnya secara detail, sehingga saya putuskan untuk membiarkan mereka berpikir saya ngawur. Kalo kata The Beatles, “Let it be”, :D. Walau tidak jarang juga di tengah-tengah kumpulan orang yang beranggapan “wah, ngaco nih orang!”, ada juga orang yang berhasil menangkap maksud omongan saya. Biasanya setelah itu dia akan datangi saya untuk bicara lagi tentang hal yang sama di forum yang lebih kecil.

Saya sendiri juga beberapa kali bertemu dengan orang “sejenis”. It’s always so funny to talk with them. Ahahaa. Pendekatannya khas. Kadang terlihat terlalu santai, tapi pokok-pokok pikirannya seperti hujan, selang beberapa menit, langsung ngajak istirahat dan bilang kalo dia sudah pusing (padahal dia baru ngomong seriusnya 5 menit, hahaa).

Tapi memang pointnya, kita tidak perlu menganggap seseorang itu lebih baik dari kita atau tidak berdasarkan kesesuaian cara dan ritme berpikir kita dengan mereka. Saya pikir setiap orang punya pendekatan yang berbeda. Maka biarkan saja seperti itu. Lalu setelah itu kita bisa sama-sama bersantai minum kopi bareng lagi, tanpa harus selalu berpikir siapa yang lebih baik, siapa yang lebih nyambung. Karena yang selalu baik dan nyambung terus itu cuma operator gawat darurat kepolisian di film-film Hollywood.
Cikarang, 12 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar