Selasa, 14 Mei 2013

Di Pojok Sore

Ini. Warung di ujung Jalan Industri Selatan 5 Kawasan Industri Jababeka 2 Cikarang. Saya sebut ini tempat paling menyenangkan di Cikarang. Ya, tempat bersama kawan-kawan habiskan sisa sore kami selepas pulang bekerja. Pesan saja segelas kopi hitam panas, itu artinya dua ribu rupiah, tambahlah sedikit yang lain lalu sorenya jadi sempurna. Sambil melihat giliran para penggiatnya berjalan entah menuju kemana, sebagian tergesa, sebagian tertawa, sebagian diam saja sambil berlalu hanyut sendiri. Menyelami udara sore pada jutaaan layang pikiran masing-masing. Lalu belajar memahami ini. Saya suka melihatnya. 

Dari sisi yang lain, tempat ini jadi sedikit berubah dari ingatan saya kisaran satu tahun yang lewat. Perginya beberapa kawan satu-persatu, berkurangnya kawan berbincang, yang sayangnya berkurangnynya banyak juga. Dalam konteks yang lebih sempit, saya pikir saya mengerti, bahwa mungkin, semua sedang mencoba beranjak lebih dewasa. Mulai melihat hal-hal yang lebih besar dari sekedar habiskan sore saling berbincang dalam tema yang terlalu kemana-mana. Sekarang mungkin inginnya (atau dipaksa) berpikir lebih mengerucut. Tapi kadang saya juga berpikir, bertahannya saya untuk tetap duduk disinipun juga tak terlalu jauh dari itu, juga mengerucut. Tentang melakukan apa yang saya suka, selepas sudahi sejenak kewajiban yang lain. Dan hanya itu saja.

Dari sini, (entah apa kata gantinya) belajar. Mencoba mendekat ke kehidupan yang super nyata. Tentang seberangan pikiran yang biasa terjadi di sana-sini. Yang kadang diselimuti oleh sore cerahnya yang menggema hingga ke ujung magrib, atau ditenggelamkan oleh garis-garis gerimis dan kabut tipis yang sesekali mampir di sini, seperti saat ini, sore menjelang magrib yang ini. :)

Cikarang, 14 Mei 2013

6 komentar:

  1. ini warung pojokan mah bap? menyenangkan membayangkan babap nongkrong tiap sore disana ;)

    BalasHapus
  2. Iyaa, ini warung pojoknya. Kalo pagi mah di Warung Juju, sama warung kecil kaya gini juga, di deket situ juga. Nanti2 babap posting tentang itu, :)

    BalasHapus
  3. welcome home (back), artinya kau sedang mempertimbangkan untuk hidup dan menetap di belantara aksara; seperti inginmu dulu; saudara.

    BalasHapus
  4. Hahaa, nyatanya kamu langsung mengerti apa maksudnya, Sodara. Terima kasih, terima kasih. Kita belajar bersama lagi, seperti dulu-dulu. :)

    BalasHapus
  5. Satu hal mulai menguatkan pancang bek, bahwa kekosongan bisa menciptakan keberadaan ketika mau masuk dan mendengarkan. Apatah lagi batin yang sehat. Tapi, ya, bermimpilah sebagai mimpi bek; bukan perkara pembuktian. Bahagia seperti dulu lagi. Toh semua pilihan.

    BalasHapus
  6. Benar! Mimpi bukan berarti harus terbukti. Tapi berusaha mengejarnya dengan sungguh-sungguh dan gembira. Itu cukup. :)

    BalasHapus