Kamis, 19 Juni 2014

Sisi-sisi Bangun Ruang

“Sebenarnya saya pikir kita adalah sebuah bangun ruang, bukan bangun datar.”

***
Saya pikir kita bisa saja menyebut diri kita adalah sebuah titik. Dan titik adalah sebuah ruang, saya selalu mempercayai seperti itu. Sebuah titik adalah gabungan titik-titik yang sebenarnya membentuk sisi-sisi yang terhubung sekaligus menyatu –di dalam konsep biologi, inilah yang disebut individu. Sisi-sisi ini membentuk sebuah ruang.  Di dalam ruang tersebut adalah bentuk kosong. Dan di dalam ruang itulah kita ada. Dan lawan dari bangun ruang adalah ketiadaan. Sedang kosong bukanlah ketiadaan. Kosong merupakan tempat bersinggungannya dimensi ruang, waktu, dan kejadian.

Di dalam bangun ruang itu kita bermain. Menuju satu sisinya kemudian pergi lagi ke sisi yang lain. Dan permainan itu kita lakukan dalam dimensi waktu. Kita tak kan pernah ada di dua sisi di satu waktu yang sama. Bila dilihat dari luar, mungkin saja kita terlihat seperti berada di dua sisi yang berlainan di waktu yang sama. Padahal tidak. :) Mungkin kamu ingat saya pernah katakan bahwa kita adalah sebuah bola transparan yang di dalamnya terdapat liquid bergerak berwarna-warni? Ya, saya pikir benar miriplah seperti itu. Dan bangun datar? Bukan, saya pikir kita bukan bangun datar.

Tapi ngomong-ngomong, tulisan ini bukan bicara tentang dzat ketuhanan. Karena sepertinya dzat itu adalah sesuatu yang berbeda. Dia bukan tentang bangun ruang dan/atau ketiadaan, tapi dzat itu sepertinya melahap keduanya. Lagian, saya tak terlalu berminat bicara Tuhan melalui cara-cara seperti ini. :p

Saya juga bingung, sebenarnya ini saya lagi ngomongin apa, lol
Cikarang, 19 Juni 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar