![]() |
Langit siang Kalimalang |
Hari ini saya cuti satu hari. Saya putuskan untuk istirahat
sejenak dulu dari rutinitas kantor yang sudah hampir genap 3 tahun ini saya jalani. Tapi
bukan pula berarti ini adalah pertama kalinya saya cuti, karena akan lebih tepat
bila saya sebut ini adalah cuti ke-19 di rentang waktu itu. Tapi tetap saja,
saya merasa sudah lama sekali tak cuti. Dan dengan logika berpikir yang
sedikit aneh, hal itu menunjukkan bahwa saya sangat menyukai bekerja di tempat ini.
Mungkin sebagian besar kawan tak akan percaya bila saya katakan: “saya sangat menyukai pekerjaan saya di
tempat ini”. Saya katakan demikian karena sebuah perjalanan yang sangat
rumitlah yang akhirnya melabuhkan saya di tempat ini. Saya sukai latar
belakangnya, saya sukai kisah perjalanan di hampir 3 tahun terakhirnya,
saya sukai intrik yang terjadi di antaranya. Tapi tetap saja, tak lupa saya berdoa,
semoganya rasa suka ini tak lantas menjadi buta, tak lantas membuat saya
menjadi terlalu terbawa.
Mengantar kakak termanis untuk menjalani sebuah cerita kecil
yang lain dari perjalanannya adalah sebuah rasa syukur dari cuti yang ini. Dengan
senang hati saya mencoba membuatnya nyaman dengan apapun yang saya bisa. Meski dengan
sedemikian banyak keterbatasan, saya pikir sepertinya dia tetap bisa menerimanya
dengan baik. Maka saya bersyukur sebanyak-banyak karenanya, maka saya
bergembira selayak-layaknya karenanya. Berdoa saya di dalam hati semoga dia
diberi banyak kemudahan dalam kehidupannya, ah, semoganya memang benar bisa begitu.
Saya memang tak terlalu pandai menunjukkan ekspresi pada
orang-orang tersayang. Tapi sepertinya beberapa orang memang terlahir dengan
memiliki perasaan yang kuat. Saya berharap semoga mereka, orang-orang
tersayang itu, diberi kenyamanan yang banyak oleh Yang Maha Kuasa, atas semua
keluasan hati dan kelembutan rasa yang cukup dan dimengerti.
Ah, sebenarnya ini hanya baris doa-doa. Tak terlalu runtut
memang, tak terlalu jelas memang, tapi sepertinya ini jujur. Saya tak akan menuntut
terlalu banyak untuk selalu bisa dimengerti oleh mereka, tapi saya ucapkan
terima kasih yang banyak untuk mereka yang sudah dan telah mencoba untuk bisa seperti
itu. :)
Sepanjang Kalimalang, di perjalanan Jababeka-Bekasi Timur
Bekasi, 7 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar