Selasa, 08 April 2014

Sepanjang Kalimalang

Langit siang Kalimalang
Hari ini saya cuti satu hari. Saya putuskan untuk istirahat sejenak dulu dari rutinitas kantor yang sudah hampir genap 3 tahun ini saya jalani. Tapi bukan pula berarti ini adalah pertama kalinya saya cuti, karena akan lebih tepat bila saya sebut ini adalah cuti ke-19 di rentang waktu itu. Tapi tetap saja, saya merasa sudah lama sekali tak cuti. Dan dengan logika berpikir yang sedikit aneh, hal itu menunjukkan bahwa saya sangat menyukai bekerja di tempat ini. Mungkin sebagian besar kawan tak akan percaya bila saya katakan: “saya sangat menyukai pekerjaan saya di tempat ini”. Saya katakan demikian karena sebuah perjalanan yang sangat rumitlah yang akhirnya melabuhkan saya di tempat ini. Saya sukai latar belakangnya, saya sukai kisah perjalanan di hampir 3 tahun terakhirnya, saya sukai intrik yang terjadi di antaranya. Tapi tetap saja, tak lupa saya berdoa, semoganya rasa suka ini tak lantas menjadi buta, tak lantas membuat saya menjadi terlalu terbawa.

Mengantar kakak termanis untuk menjalani sebuah cerita kecil yang lain dari perjalanannya adalah sebuah rasa syukur dari cuti yang ini. Dengan senang hati saya mencoba membuatnya nyaman dengan apapun yang saya bisa. Meski dengan sedemikian banyak keterbatasan, saya pikir sepertinya dia tetap bisa menerimanya dengan baik. Maka saya bersyukur sebanyak-banyak karenanya, maka saya bergembira selayak-layaknya karenanya. Berdoa saya di dalam hati semoga dia diberi banyak kemudahan dalam kehidupannya, ah, semoganya memang benar bisa begitu.

Saya memang tak terlalu pandai menunjukkan ekspresi pada orang-orang tersayang. Tapi sepertinya beberapa orang memang terlahir dengan memiliki perasaan yang kuat. Saya berharap semoga mereka, orang-orang tersayang itu, diberi kenyamanan yang banyak oleh Yang Maha Kuasa, atas semua keluasan hati dan kelembutan rasa yang cukup dan dimengerti.

Ah, sebenarnya ini hanya baris doa-doa. Tak terlalu runtut memang, tak terlalu jelas memang, tapi sepertinya ini jujur. Saya tak akan menuntut terlalu banyak untuk selalu bisa dimengerti oleh mereka, tapi saya ucapkan terima kasih yang banyak untuk mereka yang sudah dan telah mencoba untuk bisa seperti itu. :)

Sepanjang Kalimalang, di perjalanan Jababeka-Bekasi Timur
Bekasi, 7 April 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar