Kini bertanya dia: "mengapa kita mengenal banyak orang hanya untuk melupakannya secara sadar ataupun tidak nanti-nanti? Rasanya ini salah sekali!"
Ah, Kawan, saya pikir hidup dan kehidupan adalah tentang merasa. Saya pikir merasa adalah hal yang paling esensial dari keduanya. Seperti halnya malam ini, saat kau bertanya tentang hal itu di antara reguk kopi dan purnama. Saat kau merasakan dialog kita ini semakin menjauh nanti-nanti, di saat itu pula saya pikir kamu benar-benar hidup dan tak terbantahkan. Dan entah ini salah atau benar, tapi seperti yang selalu saya ucapkan, bahwa sepertinya hidup dan kehidupan bukanlah tentang salah dan benar. Bukan. Bukan. :)
Di pertengahan Ramadhan tengah malam
Bandung, 14 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar