Minggu, 13 Juli 2014

Hidup dan Kehidupan : Sebuah Abstraksi

Ah, lagi. Saat malam semakin tinggi, dan pertanyaan seputar hidup dan kehidupan itu datang lagi di antara purnama Ramadhan yang sempurna dan Bandung yang tengah mendung. Juga seorang kawan yang bercerita tentang apapun yang dia inginkan dan regukan kopi yang mulai dingin.

Kini bertanya dia: "mengapa kita mengenal banyak orang hanya untuk melupakannya secara sadar ataupun tidak nanti-nanti? Rasanya ini salah sekali!"

Ah, Kawan, saya pikir hidup dan kehidupan adalah tentang merasa. Saya pikir merasa adalah hal yang paling esensial dari keduanya. Seperti halnya malam ini, saat kau bertanya tentang hal itu di antara reguk kopi dan purnama. Saat kau merasakan dialog kita ini semakin menjauh nanti-nanti, di saat itu pula saya pikir kamu benar-benar hidup dan tak terbantahkan. Dan entah ini salah atau benar, tapi seperti yang selalu saya ucapkan, bahwa sepertinya hidup dan kehidupan bukanlah tentang salah dan benar. Bukan. Bukan. :)


Di pertengahan Ramadhan tengah malam
Bandung, 14 Juli 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar