Senin, 07 Juli 2014

Suatu Malam di Akhir Perjalanan Tiga Hari

Akhirnya langkah kakimu sampai juga di tempat ini. Di panjang giliran pasar kerajinan kayu-rotan yang dulu hanya hinggap di lamunanmu dan seorang kawan. Yang sayangnya saat ini kau berjalan hanya sendiri, tanpa dia ikut serta ramaikan suaka cerita yang dari dulu sudah menjadi semacam keinginan yang sesak betul. Dan kau pun tetap tersenyum. Menggelandangi santai-santai sudut-sudut Rajapolah yang khas.

Memang tak ada yang salah bila saat ini pikiranmu berkata seandainya saja dia ada. Bergandengan tangan belanja mata. Bertukar suasana hati, saling riang gembira. Inginnya habiskan malam ini dengan bersama duduk-duduk saja di pinggirannya. Menikmati keanggunan jalan-jalan lebar yang mulai sepi karena malam yang semakin naik. Hingga angin terasa dingin, beranjak melihat tempat persinggahan lain di sekitar sini.

Saat ini, bermacam ruko mini, besar, dan biasa-biasa saja tawarkan harga untuk sebuah jerih payah. Persis seperti lelanamu kali ini, dan juga kemarin-kemarin. Pun nyala-nyala lampion warna-warni menari-nari di pinggir-pinggir. Dan seperti laron kau datang! Sekadar melihat dari dekat, biar puas mata, hati, jiwa. Leburkan mimpi-mimpi dahulu dalam pejammu sebentar saja. Tidak perlulah terlalu lama dan didramatisir berlebih.

Mencoba masuki satu ruko sederhana, kau benturkan matamu di barisan kerajinan yang terlihat relatif murah dari yang lain. Kau cobalah memulai dialog: “yang ini berapa?”, seorang itu menjawab pendek dan tersenyum: “lima ribu pas mazzz”. Senyummu mengembang, kau coba keluarkan beberapa lembar ribuan dari saku celana: “saya ambil dua, enam ribuan saja”. Dialog terputus, kau berjalan meninggalkan, dua tanganmu memegang cindera mata, memperhatikan perlahan.

Sungguh cukuplah bagimu bunyi tok-tok-tok-tok dari kerajinan yang kau beli. Berpuaslah jiwa-ragamu bayarkan kontan keinginanmu dari dulu berkunjung ke sini. Dengan pulang membawa oleh-oleh kecil, sederhana, tapi semoga saja bisa selalu membuatmu ingat.

Didedikasikan untuk seorang kawan. Mungkin lain kali kita bisa ke sini ;)
Rajapolah, Tasikmalaya, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar