Braga. Meja dekat Jendela |
*
Kisahmu itu seperti warna.
Beragam yang lain senang melihat.
Kuasnya menari, warnanya apa saja.
Coraknya tak tentu, beberapa mengerti.
*
Kamu berjalan, pematang sawahnya panjang dan hijau.
Sebentar berhenti, pejamkan mata, duduk ke timur.
Buka lepas memandang penjuru, lalu dutiup.
Inderamu merasa, pikirmu terlentang.
*
Kaba di belakang sana.
Burangrang-Manglayang tak kemana-mana.
Seperti sebuah delman yang berjalan, padahal tidak.
Gelak riang kawan sepermainan.
*
Seorang gadis hampirimu, tersenyum, berputar dia.
Kamu melihat dalam tegun.
Dibelainya kepalamu lekat-lekat.
Kamu lepas jatuh tertidur.
*
Ada salju-salju yang turun.
Dan cahaya malam yang perlahan.
Sebilah lengkungnya terselip d balik genggam.
Dagunya merunduk, matanya sembunyi.
*
Waktumu itu seperti kanvas.
Di seling ibu memanggil biar berhenti.
Atau hujan yang tiba-tiba datang.
Cikarang, 21 Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar