Sabtu, 22 Juni 2013

Komentar untuk Rhenald Kasali

“Mental kita mengatakan kita tidak ingin dikuasai asing karena perusahaan asing sudah terlalu banyak. Asing dikesankan menguasai karena asing mengambil terlalu banyak dalam bentuk cost recovery dan sebagainya. Tetapi, sekali lagi, yang punya modal dan teknologi ya siapa lagi kalau bukan asing? Bukan melatih diri agar lebih cerdik, melainkan kita selalu hanya ribut. 
- Rhenald Kasali dalam tulisan 'Sebuah Awal dari Kesulitan Besar’.

Kamu bicara terlalu besar, Prof! Bicara panjang-lebar tentang energi alternatif terbarukan dan hal-hal hebat lainnya. Kau bicara saja semaumu, sambil duduk santai di kursi malas di teras rumah yang serba ada. Salah satu wakil cendekia di negeri ini yang berargumen ilmiah nan hebat tentang harga BBM yang melambung lagi per 22 Juni 2013.

Akan seperti ini, seperti juga di acara-acara perdebatan di televisi, saat orang-orang kecil mulai mendebat dan menusuk dengan kata-kata “harga itu terlalu berat untuk kami” berikut pernyataan-pernyataan berikutnya, lantas akhirnya para cendekia akan menjawab “ya kalau kalian tidak setuju, memang kalian punya alternatif pemecahan lain dari masalah ini?” Ah, saya mulai malas berkomentar lebih lanjut kalau sudah seperti ini. Bila sedang mau, tentunya rakyat miskin akan menjawab: ya kalian lah yang memikirkan tentang itu, kalian para cendekia tanah ini, kalian para pejabat yang kami pilih dan kami gaji, kenapa menyerang balik pertanyaan kami dengan bahasa yang menyindir???

Mungkin dia berpikir ini untuk kebaikan semua dalam jangka panjang, berbicara tentang kelangsungan industri, ketenagakerjaan, ketahanan pangan, dan yang lain. Tapi nyatanya, coba lihat di pasar-pasar yang hidup di dini hari, para pedagang panggul di sudut-sudut kampung, nelayan kecil di pesisir pantai tak ternama, dan masih banyak lagi. Siapa yang mau ribut? Tak ada yang mau ribut! Tapi kalau harga terlalu tinggi, itu terlalu berat. Itupun kalo Prof Rhenald Kasali mengerti apa arti “terlalu berat”.

Kalau memang BBM naik adalah opsi yang terbaik, saya yakin semua orang bisa terima dan tetap mencoba bertahan hidup seperti biasa.
Saya hanya tidak suka cara orang ini berpendapat di depan publik.
Cikarang, 22 Juni 2013

2 komentar:

  1. yang karib terlamapau asing :)
    sudahlah, ada baiknya negasi harus diserap dari para Berkeley.
    tgl 29 Teramatra mau klub ngopi barangkali hendak sekalian bergabung.

    BalasHapus
  2. Benar, yang karib terlampau asing :)
    Tanggal 29 kayanya ada banyak jadwal yang harus dikerjakan dulu, Sodara. Mungkin lain kali. Sampein aja salam ke kawan-kawan yang lain.

    BalasHapus