Siang ini saya membaca
majalah Tempo, Edisi 15-21Juli 2013. Di rubrik Tempo Bahasa!, saya menemukan
satu kajian bahasa yang saya pikir menarik, berjudul “Anomi dan Anomali” tulisan Kasijanto
Sastrodinomo, seorang staf pengajar di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya,
Universitas Indonesia. Saya hanya akan menuliskan sari tulisan tersebut untuk
kata anominya saja, karena saya pikir
kita sudah lebih familiar terhadap kata
anomali.
Dalam bahasa Latin, anomia identik dengan lawless alias nirhukum. Diserap dalam
bahasa Inggris, anomy atau anomie, yang berarti lack of the usual social standard in group
or person. Sedang Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan: (1) perilaku
tanpa arah dan apatis; (2) keadaan masyarakat yang sinis atau negatif terhadap
sistem norma, hilangnya kewibawaan hukum, dan disorganisasi hubungan antar
manusia; dan (3) gejala ketidakseimbangan psikologis yang dapat melahirkan perilaku
menyimpang. Intinya, anomi merujuk pada keadaan (sistem) sosial yang
berkonotasi kacau dan membingungkan.
Beberapa pakar sosiologi
juga membahas anomi sebagai suatu
konsep. Emile Durkheim, menggambarkan anomi
pada masyarakat Eropa era industrialisasi abad ke-19, dan menilai bahwa
diferensiasi sosial akibat pertumbuhan
industri berkembang lebih cepat ketimbang aturan sosial yang berlaku. Saya pikir
apa yang diungkapkan oleh Emile Durkheim ini akan lebih mudah dipahami jika
saja kawan-kawan pernah menonton film “Lawless” yang dibintangi Tom Hardy dan
Shia LeBouf di tahun 2012. Sedikit berbeda, Robert Merton, sosiolog lain, menggambarkan anomi terjadi saat struktur sosial (keseluruhan hubungan
interpersonal) tidak bersesuaian dengan struktur kultural (keseluruhan sistem nilai
dan norma). Saya pikir yang digambarkan Merton sedikit lebih mudah saya cerna
karena lebih nyata dan bisa saya bandingkan dengan lingkungan tempat saya saat
ini, berikut contoh-contoh lain yang bisa saya lihat dari jauh.
Tapi saya pikir garis
merahnya jelas. Bahwa anomi merupakan
suatu perilaku menyimpang yang menimbulkan “kecemasan eksistensial” suatu
kelompok atau perorangan.
Cikarang, 28 Juli 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar