Rabu, 10 Juli 2013

Selamat Datang, Bujang Lanang!

Selamat datang, Bujang Lanang!
Sekarang temuilah dulu ayah-ibu mu
Kau ejalah dalam hati-hati di kedua mata mereka
Dalam bahasa damai, dan kau akan mengerti
Bahwa tak ada yang lebih tahu arti mengerti dari mereka
Bahwa tak ada yang lebih paham makna terjaga dari mereka

Selamat datang, Bujang Lanang!
Bergeraklah kau dalam irama
Dalami hilir-mudik udara sekitar rumah
Dalam nada-nada yang semoganya selalu membuatmu tenang, dan kau tahu
Bahwa kau berada di rumah, bukan di mana-mana
Bahwa kau menjelmalah jadi sang tuan rumah

Selamat datang, Bujang Lanang!
Tiupkanlah nafas-nafas terpanjangmu di angin-angin yang lewat
Nanti kan kuceritakan ribuan kisahku dengan ayahmu
Tentang makna kami belajar, dan semoga kelak kau kan mengerti
Bahwa jari-jemarimu akan jauh lebih kuat dari itu
Bahwa kuatmu akan melengkapi perjalanan yang mungkin saja belum tuntas sampai nanti-nanti

Selamat datang, Bujang Lanang!
Ketika Ramadhan yang ini adalah sebuah cerita suka-suka
Akan kuceritakan tentang mata ayahmu membentur sesuatu yang belum pernah ku kenal sebelum ini
Belum pernah kulihat sebelumnya ayahmu menatap seperti itu
Terlalu menari dalam pikiran
Terlalu gelisah dalam diamnya

Selamat datang, Bujang Lanang!
Semoga nanti kau juga akan mengenalku
Melihatku sebagai kawan yang tak membosankan berbagi cerita
Menilaiku lewat cerita-cerita sederhana yang akan kubagi dalam derai hujan dan purnama
Persis seperti saat kubagi ceritaku dengan ayahmu
Di ribuan tempat dan suasana yang terlalu panjang untuk kau ketahui sekali waktu.

Untuk Bumi Biru Kelana, Selamat Datang!
Cikarang, 11 Juli 2013

2 komentar: