Selasa, 24 September 2013

B E L A J A R (2)

Sepanjang sore yang menarik. Menjalaninya dengan seorang kawan yang lain. Saat lepas magrib yang ini kami berjalan bersama-sama, obrolkan satu cerita dengan tema yang lebih spesifik dari yang kemarin-kemarin. Darinya, saya menyadari bahwa saya tak tahu apa-apa dibanding dia. Padahal bila (harus) membandingkan dari jenjang pendidikan, saya mungkin beberapa kali berada di atas kawan tersebut. Tapi nyatanya, di sini saya dibuatnya merasa tak tahu apa-apa. Dan di detik itu pula, saya diajarkannya dengan baik dan sangat perlahan. Saya mendengarkan.

Sama halnya seperti dulu-dulu. Saat saya sesekali mengajak kawan-kawan dari Kampus Gajah yang terkenal pintar itu untuk mendatangi beberapa kawan di Sasana Budaya Ganesha sedang berlatih wall-climbing di dinding-dindingnya beraneka bentuk dan warna. Dilihat sekilas, terlihat sangat sederhana, dan dengan sedikit perhitungan sepertinya semua orang bisa melakukannya, hanya begitu-begitu saja. Lepas saling memperkenalkan mereka, saya meminta kawan-kawan dari kampus gajah untuk mencobanya juga, menapaki points di dinding-dinding itu satu persatu. Mencoba beberapa kali, dan ternyata susah. Tak genap 6 point saja, kawan-kawan tersebut terjatuh. Tak kuat bercampur susah memindahkan tangan dan kaki di formasi points yang kelihatannya gampang-gampang saja tadi. Ah, ternyata tak semudah itu ya? :)

Berulang kali saya ucapkan ini. Bahwa setiap kita hebat di ceritanya masing-masing. Selama tak saling merasa lebih hebat satu sama lain, saya pikir kita akan merasa lebih senang dalam berkawan dan menjalani cerita sehari-hari. Tak perlulah merasa besar kepala, karena hidup tak pernah bercerita tentang satu hal yang kita kuasai saja. Kadang dibuatnya kita merasa sangat gemilang di satu cerita, kadang dibuatnya kita merasa hilang tak tahu apa-apa di cerita yang lain. Hingga sebagian kita kadang menjadi minder lalu mundur teratur kembali ke zona nyamannya sendiri, padahal saya pikir benar tak perlulah seperti itu. Cukup dengan merasa masih saling belajar, berdialoglah kita lebih asik dan terbuka dalam dinamika keseharian di angin-angin sore menjelang malam yang ini atau kapanpun. Lebih asyik.
Cikarang, 24 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar