Senin, 16 September 2013

Vicky Prasetyo

Dua minggu ini sepertinya media massa sedang kompak untuk tak habis-habisnya membicarakan hal ini. Membahas seorang pria 29 tahun dengan nama lahir Hendriyanto, atau lebih dikenal dengan nama Vicky Prasetyo. Dari puluhan berita tersebut, saya melihat dan mendengar semua ungkapan-ungkapan berikut bahasa inggris dari Vicky yang dianggap aneh dan sedikit sok intelek oleh kebanyakan orang. Tak habisnya Vicky dihujat, sampai di satu titik saya merasa bahwa semua orang mulai berlebihan. Jujur saja, sebenarnya saya juga pernah menertawakan ungkapan-ungkapan yang dia ucapkan, tapi tak banyak. Saya benar tak mempermasalahkan apapun ungkapan yang ingin dia ucapkan. Di mata saya, dia boleh berucap apapun yang dia mau. Kalau dia memang suka berbicara seperti itu, maka biarkan saja dia bicara seperti itu.

Di perjalanan, saya banyak bertemu dengan orang-orang yang berbicara sedikit mirip seperti itu (tapi tak separah Vicky juga sih, :D). Benar! Mulai dari tukang becak hingga akademisi, macam-macam, -atau bahkan mungkin saya sendiri yang berbicara seperti itu. Banyaknya saya hanya berusaha tetap menghormati sebisanya. Toh saya pikir itu tak merugikan siapa-siapa. Saya pikir mungkin mereka hanya suka saja berbicara seperti itu. Kadang memang saya menertawakan juga di dalam hati, tapi setelah itu sudah. Berikutnya saya tak akan menganggapnya masalah lagi. Saya hanya berniat membantu agar semua merasa betah berbicara. Tak lebih dari itu.

Saya bukan membela Vicky. Saya benar tidak menyukai tindak penipuan yang dikabarkan pernah dilakukannya (itupun kalau memang benar dia melakukan semua penipuan itu). Saya pikir, sepertinya esensi fenomena Vicky ini mulai dibuat kabur, jadi samar-samar. Sekarang kebanyakan orang sepertinya lebih senang menyoroti bahasa inggris dan ungkapan-ungkapannya yang dinilai aneh, lalu membuatnya jadi lelucon-hinaan yang berkepanjangan. Saya nilai, mungkin dia memang salah untuk semua tindak penipuan yang pernah dilakukannya, tapi saya pikir jadi kurang asik bila gaya bahasa yang digunakannya jadi bahan olok-olokan dari pagi buta hingga tengah malam tiba.
Cikarang, 16 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar