Dua minggu ini sepertinya media massa sedang kompak
untuk tak habis-habisnya membicarakan hal ini. Membahas seorang pria 29 tahun dengan nama lahir Hendriyanto, atau lebih dikenal dengan nama Vicky
Prasetyo. Dari puluhan berita tersebut, saya melihat dan mendengar
semua ungkapan-ungkapan berikut bahasa inggris dari Vicky yang dianggap aneh
dan sedikit sok intelek oleh kebanyakan orang. Tak habisnya Vicky
dihujat, sampai di satu titik saya merasa bahwa semua orang mulai berlebihan. Jujur
saja, sebenarnya saya juga pernah menertawakan ungkapan-ungkapan yang dia
ucapkan, tapi tak banyak. Saya benar tak mempermasalahkan apapun ungkapan
yang ingin dia ucapkan. Di mata saya, dia boleh berucap apapun yang dia mau. Kalau
dia memang suka berbicara seperti itu, maka biarkan saja dia bicara seperti
itu.
Di perjalanan, saya banyak bertemu dengan orang-orang yang berbicara
sedikit mirip seperti itu (tapi tak separah Vicky juga sih, :D). Benar! Mulai
dari tukang becak hingga akademisi, macam-macam, -atau bahkan mungkin saya
sendiri yang berbicara seperti itu. Banyaknya saya hanya berusaha tetap menghormati sebisanya. Toh saya pikir itu
tak merugikan siapa-siapa. Saya pikir mungkin mereka hanya suka saja berbicara
seperti itu. Kadang memang saya menertawakan juga di dalam hati, tapi setelah
itu sudah. Berikutnya saya tak akan menganggapnya masalah lagi. Saya hanya berniat membantu agar semua merasa betah berbicara. Tak lebih dari itu.
Saya bukan membela Vicky. Saya benar tidak menyukai
tindak penipuan yang dikabarkan pernah dilakukannya (itupun kalau memang benar
dia melakukan semua penipuan itu). Saya pikir, sepertinya esensi fenomena Vicky
ini mulai dibuat kabur, jadi samar-samar. Sekarang kebanyakan orang sepertinya lebih senang menyoroti bahasa inggris dan ungkapan-ungkapannya yang dinilai
aneh, lalu membuatnya jadi lelucon-hinaan yang berkepanjangan. Saya nilai, mungkin
dia memang salah untuk semua tindak penipuan yang pernah dilakukannya, tapi saya
pikir jadi kurang asik bila gaya bahasa yang digunakannya jadi bahan
olok-olokan dari pagi buta hingga tengah malam tiba.
Cikarang, 16 September 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar