Rabu, 25 September 2013

Bandung Di Sana Tengah Hajatan

Pagi Cikarang sedang cerah-cerahnya tadi. Saat berjalan pelan mengendarai motor pinjaman dari seorang kawan yang saat ini sedang berada di Singapura. Saya berujar sendiri di perjalanan tadi: “jarak 100 kilometer itu tak jauh!”. Sambil tertawa di hati saya menyanggah sendiri: “bila tak jauh, lalu mengapa saya masih di sini?”. Menjawab lagi: “sekarang saya mau berangkat bekerja dulu”. Lalu terakhir, saya menjawab dengan kompak dan senang: “Ya, oke kalau begitu!”. Dan sekarang saya sambung lagi ceria yang tadi sempat terselip penggal obrolan saya yang lain. Hah.

Masih tadi, siang Cikarang seperti sedang berpesta-pesta. Mataharinya luar biasa. Dalam obrolan yang singkat, akhirnya saya mengajak seorang kawan untuk keluar dulu sebentar dari sini. Kami menikmati santapan alakadarnya, juga air hangat yang habis bergelas-gelas. Sambung tukar bicara, kami ceritakan semua hal, tak ada yang spesifik. Memang kami tak berniat bicara serius-serius, hanya melantur kemana-mana. Atau kadang diselingi kelakar penjaga warung dan pengunjung lain yang sama saja. Kami semua menikmati panas Cikarang di bawah sini.

Sore menjelang ashar yang ini. Saat Cikarang diterjemahkan lewat jendela kaca yang besar sebagai lambai mahoni ditiup angin-angin dan mandi cahaya. Duduk saja saya diam melihat ke luar kini. Seperti diajak berdialog sebentar, saya berucap lagi: “100 kilometer itu tak jauh!”. Sambil tersenyum sendiri saya mengalah, “Ya, jarak itu hanya masalah tempuh!”.

Selamat hari pindah ke Alun-alun, Bandung. :)
Cikarang, 25 September 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar