Jumat, 20 Desember 2013

Kawan-kawan Kecil

Beberapa kenalan kecil di siang Balubur
Kapan ya? Mungkin sekitar 2 bulan yang lewat. Siang itu, hari minggu. Seperti biasa, saya berusaha menyempatkan sebisanya mengunjungi kakak di kos-kosannya di daerah Kebon Bibit Bandung, untuk menyelesaikan agenda kami yang tak pasti. Tapi tak akan jauh dari sekedar duduk di suatu cafe di sekitar Dago sambil bicara apa saja hingga berjam-jam, selayaknya kakak-adik bertemu.

Janji bertemu di halaman belakang mall ini adalah hal yang biasa. Karena saya terlalu malas untuk berjalan kaki hampiri kos-kosannya yang jauh masuk ke Jalan Kebon Bibit itu, sedang setelah itu, kami akan kembali melewati mall ini lagi. Maka itu, kami sepakat, mall ini jadi tempat yang paling efektif dan efisien sebagai titik kami bertemu. Dan duduklah saya menunggu di tangga belakang mall itu. Saya selalu tahu, si kakak akan selalu telat bila janji bertemu seperti ini, setidaknya setengah jam. Dia selalu menghabiskan waktu yang sangat panjang bila bersiap pergi (terus terang kadang saya sedikit kesal bila sudah begini, hahaa). Maka saat itu, saya putuskan untuk membeli sebotol teh kemasan dingin dari sebuah toko kelontong tak jauh dari situ, untuk temani saya menunggu hingga akhirnya nanti dia datang dengan payungnya yang selalu dia bawa kemana-mana.

Menyesap tembakau, meminum teh dingin, mendengarkan lagu di earphone, juga memperhatikan siapapun yang hilir mudik di hadapan, itulah yang saya lakukan saat itu. Sambil sesekali mencoba mengotak-atik kamera baru yang akan saya perlihatkan nanti ke si kakak, ah, asik sekali. Hingga tak lama berselang, beberapa anak, tepatnya 4 anak laki-laki dan seorang anak perempuan, bermain senang tak jauh dari tempat saya berdiam saat itu. Beberapa saatnya, saya hanya memperhatikan. Hingga akhirnya saya coba menyapa mereka dengan layak. Mereka senang, saya tahu. Karena bila tidak, mereka tak akan mau mengerubungi saya sambil sibuk bertanya ini-itu seolah tak putus-putus. Saat itu, saya sengaja tak menanyakan siapa nama mereka, saya hanya ingin mereka jadi sebuah tokoh-tokoh tak dikenal di dalam cerita-cerita saya. Yang saya tahu, mereka anak-anak daerah sini, anak-anak Balubur. Saat itu mereka sedang bermain-main saja di sini, habiskan hari libur yang sekali-kali ini. Ah, gembira sekali.

Yang saya ingat, waktu itu saya bicara pada mereka yang tengah berjajar rapi duduk bersila di hadapan saya: ”kita sama! Kita sedang menghabiskan hari libur dengan kegiatan yang kita sukai. Kalian bermain dengan kawan-kawan, saya menunggu kakak di tempat ini”. Mereka mengangguk-angguk saja waktu itu sambil tersenyum atau tertawa. Entah mereka mengerti atau tidak, tapi sepertinya mereka tak terlalu peduli, hehee. Yang kemudian, sambil berteriak lepas, mereka mengajak saya pergi ikuti mereka: “hayu A, hayu A!”.
Cikarang, 18 Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar