Minggu, 01 Desember 2013

Weird Man with Weird Feeling

Saya tertawa sore-sore. Mendengar salah seorang kawan baik mengirimkan pesan singkat berisi kalimat di atas. Sekitar lima menitan tadi, saya coba mengajaknya bercerita tentang apa yang sedang saya pikirkan, tentang seorang wanita. Ya, obrolan kami tadi sedikit berbau percintaan memang. Seperti saat tadi saya berucap “ah, lu kayanya ga akan ngerti sama apa yang gw bilang, Pret. It’s a weird feeling. That’s it. Ahaha.”. Lanjut dia menjawab: “weird man with weird feeling, that’s you!”.

Sebenarnya saya sudah berjanji sebelumnya, bahwa saya tak akan pernah menulis tentang hal-hal berbau percintaan di dalam blog ini, karena saya pikir itu masalah yang terlalu pribadi. Tapi saya pikir juga, yang seperti ini bukan murni tentang itu. Ini hanya tentang jalan berpikir. Seperti yang kita tahu, bahwa cara berpikir orang-orang itu banyak. Beberapa malah sangat khas. Seperti kawan dekat saya yang satu ini. Sepertinya, setiap orang yang mengenalnya akan bersepakat dengan saya. Bahwa jalan berpikir orang ini sedikit susah dipahami, bahkan oleh orang yang sedikit intuitive seperti saya, heheu. Dia antik. Tapi memang, seperti yang sudah saya utarakan berulang-ulang, saya senang berkawan dan berkumpul dengan orang-orang yang saya pikir antik. Menurut saya: ini barang langka!! :))

Ah, kamu mungkin (atau pasti) jadi bertanya, kenapa saya jadi membahas Si Kampret ini? Hahahaa. Ya, sebenarnya dia hanya pengalih isu dari tema percintaan yang sedang ingin saya angkat di tulisan ini saja. Biar tema aslinya jadi sedikit samar, saru, hahaa. Ya, menjelang sore yang seperti ini adalah waktu yang sempurna, untuk berpikir sedikit serius, sambil menghitung hutang, dan Bob Dylan yang bernyanyi pelan di antara reguk teh hangat yang memang sengaja dibuat tak terlalu manis. 

Selamat Sore, Desember. :)
Cikarang, 1 Desember 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar