Saya tertawa sore-sore. Mendengar salah seorang kawan baik
mengirimkan pesan singkat berisi kalimat di atas. Sekitar lima menitan
tadi, saya coba mengajaknya bercerita tentang apa yang sedang saya pikirkan, tentang
seorang wanita. Ya, obrolan kami tadi sedikit berbau percintaan memang. Seperti
saat tadi saya berucap “ah, lu kayanya ga akan
ngerti sama apa yang gw bilang, Pret. It’s a weird feeling. That’s it. Ahaha.”.
Lanjut dia menjawab: “weird man with
weird feeling, that’s you!”.
Sebenarnya saya sudah berjanji sebelumnya, bahwa saya tak
akan pernah menulis tentang hal-hal berbau percintaan di dalam blog ini, karena saya
pikir itu masalah yang terlalu pribadi. Tapi saya pikir juga, yang seperti ini
bukan murni tentang itu. Ini hanya tentang jalan berpikir. Seperti yang kita tahu,
bahwa cara berpikir orang-orang itu banyak. Beberapa malah sangat khas. Seperti
kawan dekat saya yang satu ini. Sepertinya, setiap orang yang mengenalnya akan bersepakat
dengan saya. Bahwa jalan berpikir orang ini sedikit susah dipahami, bahkan oleh
orang yang sedikit intuitive seperti
saya, heheu. Dia antik. Tapi memang, seperti yang sudah saya utarakan berulang-ulang, saya senang berkawan dan berkumpul dengan
orang-orang yang saya pikir antik. Menurut saya: ini barang langka!! :))
Ah, kamu mungkin (atau pasti) jadi bertanya, kenapa saya
jadi membahas Si Kampret ini? Hahahaa. Ya, sebenarnya dia hanya pengalih isu
dari tema percintaan yang sedang ingin saya angkat di tulisan ini saja. Biar tema
aslinya jadi sedikit samar, saru, hahaa. Ya, menjelang sore yang seperti ini
adalah waktu yang sempurna, untuk berpikir sedikit serius, sambil menghitung
hutang, dan Bob Dylan yang bernyanyi pelan di antara reguk teh hangat yang memang
sengaja dibuat tak terlalu manis.
Selamat Sore, Desember. :)
Cikarang, 1 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar