Selasa, 17 Desember 2013

Mimpi di Citra Indah (2)


Akhirnya terjadi juga, membubuhkan beberapa tanda tangan di lembaran kertas-kertas ajaib itu. Saya tertawa-tawa sendiri di dalam hati, tanda saya sedang merasa sangat senang tadi. Bahagia. Mungkin itu kata yang lebih tepatnya. Kalau tak salah, yang tadi itu namanya akad kredit. Seperti sebuah lafal yang meyakinkan bahwa saya siap berhutang, heheu. Ya, artinya saya akan memiliki sebuah bangunan rumah, dengan berhutang. Yang meski bangunannya kecil, tapi saya pikir bukan itu intinya. Karena kisaran 3 tahun yang lewat, saya masih berpikir hal serupa ini adalah sebuah yang mustahil, melamunkannya saja rasanya sudah terlalu mewah. Tapi ternyata saya salah. Sekarang, itu benar sudah terjadi. Lalu apalagi? Saya pikir jawabannya sangatlah sederhana: merasa bahagia.

Lepasnya, saya berjalan keluar dari bangunan kantor pemasaran yang terlihat seperti bangunan kuno dalam versi modern itu. Ringan sekali melangkah keluarnya. Wajah sumringah, saya menyusuri kompleks perumahan ini dalam perlahan, melihat sekitar. Saya suka tempat ini. Terutama pada sebuah jalanan besar yang sangat rindang, penuh dengan pepohonan menjulang teduh di sisi-sisinya, juga panorama Gunung Salak yang membiru di jauh sana. Wah. Saya kontan berpikir: kiranya tempat inilah yang akan banyak saya gunakan untuk mendermakan lamunan di hari-hari ke depan. Saya berpikir, dengan bekal sebotol kopi kemasan dan lagu-lagu renungan Alexi Murdoch, rindang pepohon ini sepertinya akan jadi tempat meditasi yang asik. Sebuah tempat yang tak sepi, tapi sangat jauh dari kata ramai. Saya suka.

Ya! Ternyata begitulah kehidupan berjalan ya. Tak pernah mudah ditebak. Kontan teringat tentang semua cerita dan hayal yang dulu-dulu pernah datang seringan terbangan serbuk sari menuju putik bunga pasangan, dan angin-angin yang lanjutnya membawa ceritanya menuju kemana. Dan untuk saya, ternyata angin dari Bandung dulu singgah sejanak di bawah sini, meski entah untuk berapa lama. Ah, saya tak terlalu berminat untuk langsung bertanya lagi sekarang: kapan saya pulang? Saya sedang tak ingin ditanya-tanya dulu. :p
Bogor, 17 Desember 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar