Rabu, 14 Agustus 2013

Kawan di Sepenggal Malam

Seperti ini. Saat seorang kawan yang kau ajak bercengkrama di beberapa penggal malam habiskan waktu sebelumnya pergi begitu saja. Tak ada kata-kata pengantar yang terucap untuk tinggalkan suasana ini. Mungkin hanya lupa saja pikirmu menghibur diri :). Lalu jujur saja kau sedikit berkecil hati karenanya? Ya, itu normal saja sepertinya. Karena untukmu, berbicara bersama tak sesederhana itu. Bagimu senang saat itu, berarti kitalah saat ini. Dan kau akan mencoba mencarinya besok-lusa. Harapanmu semoga nanti bertemu, untuk ucapkan: “semoga berjumpa lagi, bisa bicara lagi nanti-nanti”. Dan kalaupun tidak, semoga cukuplah bagimu untuk ingat yang sudah terbentuk, dan kau tetap berharap nanti dipertemukan lagi di waktu yang lain, cerita yang sama.

Bagimu seperti itulah kawan. Seperti itulah kau bersikap layanyaknya kawan di sehari-hari. Kau tak berpikir soal gengsi. Ah, apa juga yang mau kau gengsikan, bukan? Sesederhana kau menikmati harimu bersama yang lain. Tak perlu berpikir untung-rugi, atau hal aneh yang lain. Cukup senanglah kau waktu menyebut dia sebagai kawan dari waktu yang lewat. Tetap juga kawan saat tak lagi benar bersama kini dan nanti.
Cikarang, 14 Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar