Seperti ini. Saat seorang
kawan yang kau ajak bercengkrama di beberapa penggal malam habiskan waktu sebelumnya pergi
begitu saja. Tak ada kata-kata pengantar yang terucap untuk tinggalkan suasana
ini. Mungkin hanya lupa saja pikirmu menghibur diri :). Lalu jujur saja kau sedikit berkecil hati karenanya?
Ya, itu normal saja sepertinya. Karena untukmu, berbicara bersama tak
sesederhana itu. Bagimu senang saat itu, berarti kitalah saat ini. Dan kau akan
mencoba mencarinya besok-lusa. Harapanmu semoga nanti bertemu, untuk ucapkan: “semoga
berjumpa lagi, bisa bicara lagi nanti-nanti”. Dan kalaupun tidak, semoga
cukuplah bagimu untuk ingat yang sudah terbentuk, dan kau tetap berharap nanti
dipertemukan lagi di waktu yang lain, cerita yang sama.
Bagimu seperti itulah
kawan. Seperti itulah kau bersikap layanyaknya kawan di sehari-hari. Kau tak berpikir soal gengsi. Ah, apa juga yang mau kau gengsikan, bukan? Sesederhana kau
menikmati harimu bersama yang lain. Tak perlu berpikir untung-rugi, atau hal
aneh yang lain. Cukup senanglah kau waktu menyebut dia sebagai kawan dari waktu
yang lewat. Tetap juga kawan saat tak lagi benar bersama kini dan nanti.
Cikarang, 14 Agustus 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar