Saya tertawa saja,
mendengar beberapa orang berkomentar yang garis besarnya: ah kayanya kalimatnya
biasa aja. :D
Oia, saya belum cerita. Tadi
saya membuat sebuah status di jejaring sosial, penggalannya begini: "'Dikotretkeun dina hate ti dituna, diguratkeun tina
rasa ti dituna!'. Smartphrase.". Kira-kira terjemahan bebasnya: “'Dikotretkan di hati dari asalnya, diguratkan
dari rasa dari mulanya!'. Ungkapan yang cerdas.”. Ya, saya pikir ungkapan ini
benar-benar cerdas. Sama seperti waktu seorang kawan menulis di blognya “Suasana mulai seperti ikan salmon. Mudik.
Kembali ke udik.”. Atau yang lain “tenanglah
sayang, tersenyumlah. Dia yang kita tunggu akan segera tiba”. Yang saya
maksud cerdas di sini adalah kemampuan kalimatnya dalam mengungkapkan bentuk emosi yang abstrak, tapi kemudian bisa
dimengerti oleh orang lain melalui proses merasa dan telaah, juga disampaikan
dalam pengucapan yang bernada dan terasa. Itu!
Kembali lagi, bila beberapa orang
berkomentar semacam “ah kayanya kalimatnya biasa aja”, saya tertawa, biarkan
saja. Meski dalam hati, saya tak benar yakin mereka juga bisa menyusun sendiri kalimat
serupa. :p
Cikarang, 16 Agustus
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar