Selasa, 20 Agustus 2013

Nafsiah Mboi

Saya jadi teringat. Tadi pagi hingga siangnya kantor kami tengah hajatan. Sebuah perayaan kecil untuk merayakan keberhasilan jerih-payah kami. Di dalamnya, kami mengundang Ibu Mentri Kesehatan Republik Indonesia, Ibu Nafsiah Mboi, berikut jajarannya dan yang lain. Acaranya senang. Tak terlalu lama memang, tapi kami senang. Dimulainya dengan mendengar bapak kami memberi sambutan yang tak panjang, juga yang lain. Saya dengarkan hati-hati dan antusias. Teringat juga saat video profile kantor kami itu diputar, saya perhatikan, tak bosan-bosan. Padahal video ini sudah saya saksikan puluhan kali sudah. Tapi saya selalu senang untuk melihatnya lagi.

Tibanya Ibu Naf berikan sambutan, naik ke podium kecil itu. Saya perhatikan seorang Ibu yang mudah tersenyum. Dengan bahasa yang santai, meski tak terlalu lancar, dia menatap kami. Saya menerka sepertinya Ibu Naf tengah coba mengimbangi kami. Saya tersenyum untuk itu. :) Di penghujungnya, Ibu Naf meminta untuk berfoto bersama kami. Ucapnya begini: “saya ingin berfoto bersama mereka, para peneliti-peneliti muda ini. Yang berseragam putih-biru ini toh?”. Disambut gemuruh yang hadir. Kami mungkin sekitar 30-an orang tadi, dan dengan senang dan sumringah, kami maju, disambut uluran tangannya mengajak kami bersalaman satu persatu. Dan Ibu Naf duduk di tengah, kami di sekitar. Beberapa kali jepretan, maka jadilah. Kami semua senang.

Setelah acara selesai, di satu moment yang tak disengaja, saya bertemu dengan bapak kami. Disalamnya saya erat, kemudian bertanya: “are you happy?”. Saya menjawab: “ya, saya senang, Pak. Saya sangat senang”. Dijawabnya lagi: “saya juga” dan dia tersenyum, berlanjut pergi, saya memperhatikan. Dan hingga sore yang inipun hampir habis, tak habis-habisnya pula saya mendengar semua kami masih bicarakan ini, hingga mimpi-mimpi yang lain buat yang nanti.

***
Saya senyum sendiri kini, teringat satu kalimat yang diucapkan Ibu Naf tadi: “bila nanti kalian merasa letih dan ingin sudah saja, maka ingat saja, bahwa Ibu Naf dengan baju merahnya pernah berpesan untuk tidak mudah menyerah.”. Disambut tepuk-tangan kami yang meriah, kami saling larut dalam merah yang merona. :)
Cikarang, 20 Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar