Kamis, 06 Maret 2014

Nutrisari



Saya baru pulang jumatan. Di luar panas. Dan saat memasuki gedung ini adalah saat yang terbaik. Udaranya lebih sejuk. Ini lobby. Dengan bentangan lambang kantor kami yang merah menyala di atas sebuah papan putih cemerlang, saya ingin sesegera mungkin masuk ke ruangan lebih dalam. Saya ingin menemui air conditioning untuk mengajaknya mengobrol sebentar tentang panas Cikarang di luar sana. Ingin bertanya juga tentang bagaimana tips and trick hingga dia bisa sesejuk itu. Tapi tenang saja, nanti saya akan segera memperingatkannya di awal-awal, agar jangan mengajak saya bicara soal hukum fisika. Saya kurang suka. :D

Ada satu sachet nutrisari rasa jeruk ini. Kabarnya datang dari seorang kawan yang sepertinya saat ini juga sedang kepanasan di Bintaro sana. Entah untuk apa dia kirimkan kemasan ajaib ini, tapi sepertinya sebagai ucapan terima kasih untuk obrolan kami yang dianggapnya menginspirasi di beberapa hari yang lewat. Mungkin itu. Ahahaa, tapi jangan bilang saya terlalu percaya diri atas kata “menginspirasi” tadi. Saya menebak seperti itu karena kemarin-kemarin dia sendiri yang berkomentar begitu. :p

Sebenarnya saya sedikit bingung. Saya bingung entah di bagian mana dari obrolan kami kemarin yang dianggapnya menginspirasi. Saya masih ingat betul semua obrolannya, dan sepertinya biasa saja. Bahkan, saya pikir, kadang saya hanya bicara melantur saja kesana-kemari, atau akan lebih tepat bila disebut begini: dia mengalami lost in translation. Heheu. Kami memang bicara bahasa yang sama, tapi saya yakin banyaknya dia tak terlalu paham tentang apa yang saya ucapkan. Mungkin kamu akan bertanya bagaimana saya bisa seyakin itu menyatakan bahwa dia tak paham? Ya, sebenarnya saya yakin sekali. Karena bahkan saya sendiri kadang tak mengerti apa yang saya ucapkan. :)))) Tapi ya sudahlah, sepertinya kami tetap saja menganggapnya bukan masalah, jadi itu bukan masalah. Kami sudah sepakat.

Ah, saya pikir sebenarnya itu hanya cara mengungkapkannya saja. Sama seperti ucapan terima kasih yang bisa saja diucapkan langsung tanpa tedeng-aling-aling, atau lewat sebuah pesan yang panjang dan lebar, atau lewat ungkapan diam yang tak terlalu banyak mengumbar ekspresi, ah saya pikir semuanya sama saja. Dan sekarang, bila nyatanya dia merasa lebih nyaman mengucapkannya lewat sebungkus nutrisari rasa jeruk ini, maka dengan senang hati pula saya terima, dan kemudian berkomentar: “Ahaa, saya senang diberi nutrisari!”.

“Apakah kamu tahu? Jeruk Manis (Citrus sinensis) muncul di akhir 1400an, mendekati waktu Christopher Columbus menemukan benua Amerika.”

Cikarang, 7 Maret 2013

2 komentar:

  1. Eits....hati hati yang di Belgi nanti Baca....ah..hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahaa, kenapa, Mih? Ini temen, saya punya banyak temen. :)))))

      Hapus