Senin, 21 Oktober 2013

Althea Aripin


Saya sedang tak terlalu enak badan hari ini. Ya, setiap baru pulang dari Bandung, biasanya saya akan merasakan sensasi ini. Masuk angin! Kepala berat dan sesekali nyut-nyutan. Tapi biasanya sensasinya akan segera hilang setelah nanti saya terbangun dari tidur malam yang pertama di kota ini lagi. Jadi saya tak pernah menganggapnya masalah. :p

Di tengah paginya yang tadi, saat sedang asik menikmati sensasi kepala yang terasa berat sekali, terdengarlah suara seorang kawan baik di ujung telepon. Suaranya semangat. Mengabarkan bahwa bayi perempuan yang ditunggu-tunggu itu sekarang sudah tiba, dan sangat sehat juga. Terdengar tawanya lepas sekali, sepertinya dia sedang sangat bahagia. Saya jadi ikut bersemangat, dan berjanji akan segera menemui dia dan anaknya sore ini juga. 

Mengajak beberapa kawan kantor untuk sorenya temani saya berkunjung ke rumah sakit, ternyata bukanlah hal yang mudah. Karena saya tak punya SIM, juga tak punya motor, tentunya saya jadi sedikit bergantung pada mereka. Tapi dipikir lagi, ah, kadung saya sudah meniatkan diri untuk pergi melihat langsung ekspresi kawan yang tengah bergembira itu hari ini juga. Hingga akhirnya seorang kawan yang lain ternyata bersedia saat diajak, kami berangkat di tengah langit sore Cikarang yang mendung, seperti mau tumpah hujan raya saat itu juga saja.

Kami tiba di Rumah Sakit Ibu dan Anak Dr. Djoko Pramono, Karawang. Di salah satu ruangannya, saya melihat seorang bayi perempuan. Saya eja namanya, Althea Khairullah Aripin. Ah, nama yang cantik ya? :) Lanjut saya perhatikan pelan-pelan di antara dua matanya yang tertutup, sepertinya dia sedang nyenyak tertidur. Saya perhatikan lebih lama, dia tak bergerak, diam saja begitu. Rasanya saya baru pertama ini melihat bayi yang baru saja lahir, saya sedikit bingung. Dia diam sekali. Hingga berulang kali saya tanyakan kepada kawan tersebut, “apa memang seperti ini normalnya?”. Kawan tersebut menjawab, “ya”, dan saya diam lagi lanjut memperhatikan.

Tak sempat begitu lama memperhatikan kawan kecil yang belum genap berusia 12 jam ini terlelap di tempat tidurnya, saya berpikir sepertinya sudah cukup dulu untuk sekarang. Hingga akhirnya kami beranjak meninggalkan, dan perjalanan pulangpun dimulailah. Teringat saat berpikir-ucap pada gadis kecil itu tadi: “sekarang kamu tumbuhlah dulu yang riang, Kawan, yang sehat. Kalau sudah besar, dan kalo kamu mau, nanti diajak jalan-jalan naik kuda di Ganesha” :). Begitu ya? Dan saat nanti tiba waktunya, di satu pagi yang cerah, Jalan Ganesha di tengah kota Bandung itu akan jadi tujuan kami bersenang-senang, saat Bandung tengah asik mandi cahaya di antara gemerlap garis mentari menembus dedaunan hijau di atasnya, Ganesha riang, gilang-gemilang.

Cikarang, 21 Oktober 2013

2 komentar:

  1. Om trims tulisannya, Althea pasti bahagia di hari pertamanya jd bahan tulisan di blog om nya.

    BalasHapus
  2. Gampang, kalo bener seneng, nanti dibuatin lagi, yang banyak. ;)

    BalasHapus