Jumat, 18 Oktober 2013

Galunggung

Kawah Galunggung dari puncaknya
Sebuah gunung yang mungkin tak terlalu eksotik. Saya sebut demikian karena aksesnya yang sedikit terlalu mudah untuk dikunjungi, dan terlalu ramai juga. Menurut saya begitu. Mungkin sebagian kawan yang lain tak akan terlalu bersepakat dengan ini, tapi ya, bukan masalah. Siapapun bisa menyewa ojek atau membawa mobil untuk bisa sampai langsung di tangga beton berundak sampai ke puncaknya, di 2.167 mdpl. Tapi tak ada salahnya juga, saya tetap saja datang berkunjung, sekedar melihat-lihat, bersenang-senang. Yang kebetulan waktu itu saya sedang berkunjung ke kotanya, Tasikmalaya. Maka mampirlah, saya berkenalan dengan gunung yang terkenal dengan letusan bersejarahnya di tahun 1882 itu.

Tapi sepertinya pikiran saya sontak berubah. Saat jutaan butir kabut tiba-tiba datang menyerang puncak Galunggung di siangnya yang semula cerah itu. Pekat, dan jarak pandang hanya menyisakan kisaran 5 meter-an saja. Menyingkirlah kebanyakan pengunjung, sebagian besar bersegeralah pulang selagi sempat, dan puncaknya jadi sepi. Dibuatnya semua orang merasa gentar kini, segera menyingkir, termasuk saya. Terpikir saat itu untuk pulang saja sebelum badai sampai di sini, tapi untungnya tidak. Saya waktu itu memilih menepi sajalah dulu, berlindung di antara diam dan sautan petir berikut gemuruhnya yang ramai. Di antara kabut-kabutnya yang tebal, Galunggung sepertinya tak bersepakat dengan sebutan “tak eksotis” yang sempat saya sematkan padanya, sepertinya begitu. Hingga selang 1 jam kemudian, badainya mereda, kabut-kabutnya mulai terangkat lagi. Dan sesaat sebelum kabut habis terangkat, saya sempatkan berfoto dulu di puncaknya sebagai pengingat, menjelang cerah Galunggung yang secepat itu pula datang lagi, jadi terang lagi.

Saya pikir Galunggung baru saja selesai pertunjukan. Ya, begitu. Sebuah pertunjukan singkat yang ditujukannya kepada siapapun yang pernah dengan lancang menganggapnya tak spesial, biasa saja. :)
Cikarang, 18 Oktober 2013

2 komentar:

  1. Eta ka tasik jeung saha bro? Naha teu ngajak2..? Naha lain sakanteunan nembak di dinya? Maniez...

    BalasHapus
  2. Hushh. wakwkwkwk. ieu tahun 2008 atawa 2009 kitu. cerita lama ieu mah, :p

    BalasHapus