Rabu, 09 Oktober 2013

Di Antara Yang Lain

Saya selalu berpikir bahwa saya adalah seorang yang berbeda. Saya tak benar mirip dari kebanyakan yang lain. Itu dari cara berpikir, bertingkah laku, menjawab, gesture, tertawa, mendengarkan. Ya, begitu. Saya rasa beberapa teman akan setuju bahwa dimanapun, saya tak banyak dipengaruhi, saya mempengaruhi. Bukan pula berarti saya tanpa toleransi, malah saya pikir saya sangat bertoleransi. Ya, menurut saya karena itulah saya bisa mempengaruhi. Hingga saya lebih mudah diingat karena ke-khas-an bertingkah-laku, hingga saya didengar karena cara saya mendengarkan.

Saya selalu berpikir bahwa saya adalah bagian dari orang kebanyakan. Saya senang membaur dengan yang lain. Saya senang untuk bisa merasa seperti yang dirasakan oleh kebanyakan orang. Saya akan dengan senang berjalan ke arah utara, bila kebanyakan orang menuju ke sana. Saya akan dengan senang hati mengajak kekasih duduk malam minggu di taman pinggir jalan kampung itu, bila muda-mudinya memang sedang ramai nikmati suasana di situ. Dan dengan senang hati pula saya berjalan kaki dengan para buruh yang dikejar masuk shift malam dalam bergegas di bawah sinar lampu-lampu penerang jalan.

Saya bukan pengikut. Saya akan berjalan ke utara, saya duduk di taman itu, saya jalan bergegas di suatu malam, tapi saya benar tak mengikuti. Saya senang mengetahui apa yang dilihat oleh kebanyakan orang, dan saya akan menilainya sendiri. Seperti saat menuju Pantai Selatan, dan para tetua menyarankan untuk tidak berpakaian hijau karena, katanya, akan dibawa pergi oleh Nyi Roro Kidul ke istananya di pedalaman lautan. Dan saya tak akan memakai baju hijau di Pantai Selatan karenanya. Bukan karena saya percaya kleniknya, tapi karena saya menghormati kepercayaan mereka. Bila mereka bercerita bukti-bukti kleniknya, maka saya akan mendengarkannya dengan sungguh-sungguh. Tapi benar, saya tidak berpakaian hijau hanya karena saya mau dan saya pikir itu bukan hal yang buruk. Bila memang tak suka, saya tak akan terlalu segan untuk mempengaruhi yang lain beralih menukar arus, atau sendiri.

Saya suka membaur. Saya tak pernah melebur. Saya tak terlalu sukar ditemukan, di dalam sepi dan keramaian.

Untuk seorang kawan di jauh sana yang senang bertanya tentang hal ini. Selamat malam dari sini. Salam hangat. :)
Cikarang, 9 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar