Cikarang, 12 Oktober 2013
***
Ternyata Benar!
Ternyata
benar!
Saat
1.000.000 langkah kakimu kau tinggalkan di ratusan persinggahan, belumlah semua
hal berhasil kau rekam dalam bahasa mata dan ingatan.
Masih lupa
terbawa kadang, atau mungkin tercecer di bus yang kau gunakan dalam perjalanan
pulang.
Karena
terlalu ringan melangkah, belum mengkaji dengan teliti.
Ternyata
benar!
Jiwamu
diuji saat pemahamanmu dibenturkan realitas kekinian.
Terlalu
naif bila harus berlari, pun terlalu sungkan untuk duduk dengan cerdas di forum
debat, panel, diskusi.
Mungkin
pula berpuas saja melihat dari kejauhan, mencuri hikmah dari kesalahan.
Tapi tetap
memilih, meski ragu juga malu-malu.
Ternyata
benar!
Mencoba
mengembalikan nilai-nilai luhur bukanlah dengan menyatukan 1.001 kitab
berjubel.
Bukan pula
dengan pemaksaan keinginan yang buta untuk menjadi landasan berpikir bagi yang lain.
Tapi
perjalananmu mengajarkan nilai toleransi dan ketegasan yang sama ramah.
Menggambarkan
kesetimbangan dinamika salah dan benar dengan jiwa besar.
Ternyata
benar!
Kedewasaan
berpikir itu bisa kau temukan dalam babak.
Dengan
membaca baik-baik pengalaman dengan waktu yang sempurna.
Dengan
ketelitian mengaji dalam kesederhanaan.
Garut - Bandung, tengah 2009
bgs...
BalasHapusHohoo, terimakasih, Om. :)
BalasHapusAkhirnya di-post lagi tulisan-tulisan barunya ya, Kadabraham. :p